Rabu, 24 Januari 2018

Bahan Ajar Sejarah Peminatan Kelas XII Semester Genap

Perang Dingin (1947-1991) adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan dan perebutan supremasi serta perbedaan ideologi antara blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Sehingga Perang Dingin merupakan pertikaian antara kedua blok tersebut.
Latar Belakang terjadinya perang dingin adalah sebagai berikut.
  1. Munculnya Amerika Serikat sebagai negara pemenang perang di pihak Sekutu (Inggris, Perancis, dan AS). AS berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya.
  2. Munculnya Rusia (Uni Soviet) sebagai negara besar dan berperan membebaskan Eropa bagian Timur dari tangan Jerman dan membangun perekonomian negara-negara di Eropa Timur. Uni Soviet meluaskan pengaruhnya dengan mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Albania, Hongaria, Rumania, Polandia, dan Cekoslowakia sehingga negara-negara tersebut masuk dalam pemerintahan komunis Uni Soviet.
  3. Munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di luar wilayah Eropa. Dampaknya muncul 2 kelompok negara di dunia yaitu negara-negara maju dengan negara-negara berkembang, yang memberikan pengaruh bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.
Faktor-faktor utama yang menyebabkan Perang Dingin :
  1. Penyebaran Ideologi. Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
  2. Keinginan untuk Berkuasa. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis. Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.
  3. Berdirinya Pakta Pertahanan. Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berlangsungnya Perang Dingin
Perang Dingin dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II sejak pembagian Jerman menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian Jerman menjadi 2 diikuti dengan pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat yang dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis sedangkan Berlin Timur dikusai oleh Uni Soviet tepatnya saat terjadi Konfrensi Yalta (Februari 1945). Dalam waktu singkat (1945-1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan komunis di Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Chekoslowakia. Karena perkembangan pengaruh Uni Soviet sangat cepat dan pertumbuhannya pesat maka Amerika merasa perlu membendung berkembangnya gerakan komunis. Hingga akhirnya Amerika menyusun strategi politik Containment Policy yang bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan. Strategi politik tersebut dikembangkan melalui pemberian bantuan ekonomi dan militer seperti Marshall Plan dan Doctrine Truman yaitu bantuan berupa keuangan, militer, dan penasehat militer kepada Yunani dan Turki guna menghadapi gerilyawan komunis. Tujuannya untuk mempertahankan Yunani dan Turki dari peneterasi komunis dan menghambat jalur Uni Soviet menuju ke selatan yang akan mengancam negara-negara Barat. Sebab jika salah satu negara jatuh maka negara tetangga lainnya juga akan jatuh sehingga semua negara akan jatuh ke dalam pengaruh komunis. Uni Soviet berusaha menyaingi dengan membuat Molotov Plan dengan tujuan untuk menata kembali perekonomian negara-negara Eropa Timur dan badan kerja sama ekonomi Comicon (Cominteren Economic). Konflik ideologi tersebut berkembang sampai di Asia. Selama berlangsungnya Perang Dingin, situasi dan kondisi dunia diwarnai oleh kegiatan sebagai berikut.


Perebutan Hegemoni/kekuasaan
  • Kalahnya Jepang dari Sekutu menyebabkan seluruh wilayah Manchuria dan Korea diduduki Uni Soviet hingga berdampak semakin kuatnya Uni Soviet di daratan Cina serta wilayah Korea.
  • Berdasarkan Konferensi Yalta maka semenanjung Korea dibagi 2 yaitu Utara dibawah kekuasaan Uni Soviet sehingga Kim Il Sung menjalankan pemerintahan atas dasar pemikiran komunis. Sementara di sebelah selatan, Amerika memilih Rhee Syngman sebagai orang yang menjalankan pemerintahan berdasarkan dasar-dasar demokrasi. Karena perbedaan ideologi ini maka menyebabkan munculnyaperang saudara di Semenanjung Korea pada 25 Juni 1950 dan inilah titik balik dari Perang Dingin.
  • Posisi komunisme di Cina semakin kuat karena bantuan senjata dari Uni Soviet yang berasal dari Jepang. Kuatnya komunisme di Cina menyebabkan berkembangnya komunisme di Asia Tenggara. Cina berusaha menghalangi propaganda imperialisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Cina semakin mengembangkan komunismenya adapun alasannya adalah karena adanya keinginan untuk mengembalikan daerah kekuasaan Cina di zaman kuno meliputi Korea, Funan, Birma, India, bahkan lebih jauh termasuk daerah di Asia Tenggara.
  • Apa yang dilakukan Cina dan Uni Soviet semakin mengancam kehidupan di Asia Tenggara. Hal ini menjadi masalah yang cukup serius bagi Amerika Serikat sehingga membuat Amerika merasa perlu membantu negara-negara Asia Tenggara. Amerika akhirnya memutuskan membantu Perancis yang saat itu sedang berperang melawan Vietnam (dibantu Uni Soviet dan RRC) dengan harapan Vietnam tidak jatuh ke tangan komunis. Tetapi ternyata Vietnam menang dan secara otomatis Vietnam berada di bawah kekuasaan komunis.
  • Jatuhnya Vietnam ke dalam kekuasaan komunis memungkinkan negara-negara di Asia Tenggara jatuh ke kuasaan komunis. Perjanjian Jenewa merupakan upaya untuk mengakhiri konflik antara kaum komunis dan non komunis yang membagiVietnam menjadi 2 yaitu Vietnam Utara dan Selatan. Tetapi upaya ini tidak membuahkan hasil dan tidak mendatangkan kepuasan untuk mengakhiri konflik yang saling bertentangan di Vietnam. Pertentangan tersebut menyebabkan keterlibatan campur tangan pihak asing. Vietnam Utara sebagai negara komunis mendapat bantuan dan pengaruh dari Cina dan Uni Soviet sementara Vietnam Selatan sebagai negara demokrasi mendapat bantuan dari Amerika Serikat.
  • Setelah bertahun-tahun diperjuangkan akhirnya tahun 1976 Vietnam dapat dipersatukan di bawah kekuasaan kaum komunis. Vietnam membentuk persatuan Indocina yang diberi nama Federasi Indocina dibawah kekuasaan komunis yang menjadi ancaman militer dan ideologi bagi negara-negara Asia Tenggara.
  • Di Asia Tenggara terjadi rivalitas antarkomunisme tampak dengan adanya konflik antara Vietnam dan Kamboja mengenai masalah perbatasan. Dalam masalah ini Kamboja (Pol Pot) menolak usul penyelesaian konflik perbatasan melalui forum PBB. Di balik masalah Kamboja-Uni Soviet tidak lepas dari masalah politik yaitu konflik Sino-Soviet. Di belakang Kamboja berdiri Cina dan di pihak Vietnam terdapat Uni Soviet. Konflik Vietnam dan Kamboja adalah pertandingan dari jauh antara Cina dan Uni Soviet di Asia Tenggara sementara Vietnam dan Kamboja menjadi pion-pion yang bertempur di medan perang.
  • Pertentangan ideologi antara negara Amerika Serikat dan Uni Soviet terjadi juga di Amerika dimana Presiden Kuba Fidel Castro mendirikan negara komunis di Kuba. Tindakan ini tentu saja mendapat reaksi keras dari Amerika Serikat dengan upaya mensponsori invasi gerakan anti komunis Kuba namun mengalami kegagalan. Titik ketegangan perang dingin ini terjadi di Teluk Babi pada tahun 1961.
  • Negara di kawasan Amerika Tengah lainnya seperti Nikaragua juga dikuasai oleh kaum komunis. Dimana Nikaragua sejak 1970 sampai 1990 dikuasai oleh kelompok Gerilyawan komunis Sandinista (Front Pembebasan Nasional Sandinista).
  • Di Afrika sayap kiri militer telah menguasai pemerintahan di Ethiopia antara tahun 1974-1991. Sistem pemerintahan sosialis membuat negara tersebut bersekutu dengan Uni Soviet. Di Angola dan Mozambik sejak 1975-1990 kelompok gerilya Marxis-Leninis menguasai pemerintahan.
  • Di Afganistan (1978) pemerintahan berhaluan komunis pimpinan Noor Mohammad Tariki berhasil membangun Daoud Khan melalui kudeta berdarah. Untuk menyelamatkan rezim komunis di Afganistan yang saat itu mendapat perlawanan dari kelompok pimpinan Hafizullah Amin maka Uni Soviet pada Desember 1979 melakukan invasi militer ke Afganistan. Selain itu guna mengimbangi kekuatan bersenjata Amerika Serikat di Asia Barat Daya dan pengaruh liberalismenya. Tetapi invasi ini mendapat perlawanan dari kelompok Mujahidin yang dipimpin Mohammad Najibullah yang akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet dan pada 1989 pasukan Soviet ditarik mundur dari Afganistan.
Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat secara langsung dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu berada di belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan bantuan persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat negara-negara yang sedang bersengketa.
Sistem Aliansi
Ketika perang dingin memuncak maka setiap negara yang bertentangan berusaha memperkuat dirinya dengan bergabung dalam satu aliansi. Bentuk sistem aliansi baik yang dilakukan blok Timur maupun blok Barat adalah sebagai berikut.
  • Pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) pada tahun 1947. Cominform adalah wadah kerja sama partai-partai komunis Eropa yang berpusat di Beograd, Yugoslavia.
  • Pembentukan NATO (North Athlantic Traty Organization) 4 April 1949. Negara yang menjadi anggotanya yaitu Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Perancis, Portugal, Kanada, dan Amerika Serikat. Tujuannya untuk membendung komunis mulai dari Eropa Utara sampai Turki dan Yunani.
  • Pembentukan Pakta Warsawa pada 1955 dengan negara Jerman Timur, Cekoslovakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Rumania, dan Albania. Pakta Warsawa merupakan kerjasama pertahanan dan keamanan negara-negara komunis.
  • Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama dianatara kedua negara guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang.
  • Pembentukan Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, and United State), yaitu pakta pertahanan negara-negara Amerika Serikat, Australia,dan Selandia Baru pada tahun 1951.
  • Pembentukan SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada tahun 1954. SEATO merupakan kerjasama pertahanan antara negara-negara Asia Tenggara dengan pihak Barat. Dengan anggotanya antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Filipina, Singapura, dan Selandia Baru.
Kegiatan Spionase
Perebutan hegemoni selama perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap berbagai kawasan baik di Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika selalu didukung oleh kegiatan agen intelijen yang mereka miliki. Kegiatan Spionase (mata-mata) tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh agen spionase kedua belah pihak yaitu antara KGB dan CIA. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti) merupakan dinas intelegen sipil atau dinas rahasia Uni Soviet sedangkan CIA (Central Intelligence Agency) yang merupakan dinas rahasia Amerika Serikat yang bertugas untuk mencari keterangan tentang negara-negara asing tertentu. KGB dan CIA selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut kedua belah pihak atau negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak. Mereka juga membantu terciptanya berbagai ketegangan di dunia. Misalnya, CIA turut membantu orang-orang Kuba di perantauan untuk melakukan serangan ke Kuba tahun 1961 yang disebut Insiden Teluk Babi. Di pihak lain, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Fidel Castro (Presiden Kuba) dalam menghadapi invasi tersebut.
Perlombaan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa
Perang dingin antara dua negara adidaya ditandai oleh perimbangan persenjataan nuklir dan personil militer. Sehingga kegiatan ini disebut sebagai politik Balance of Power. Unjuk kekuatan kedua negara adidaya tersebut diikuti perlombaan dalam bidang teknologi militer dan ruang angkasa dimana keduanya saling unjuk kecanggihan. Jika muncul isu sensitif dapat saja membawa kedua belah pihak pada isu global yang menyebabkan munculnya perang secara terbuka. Perang dingin juga dapat menimbulkan perlombaan senjata antara pihak Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perlombaan senjata yang dilakukan kedua negara tersebut berupa perlombaan senjata nuklir. Perlombaan senjata nuklir ini dikhawatirkan akan menyebabkan meletusnya perang nuklir yang dasyat yang dapat membahayakan kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya di dunia sebab jangkauan senjata nuklir sangatlah luas bisa menjangkau antarnegara dan antarbenua.
Kedua blok membangun pusat-pusat tombol peluncuran senjata nuklir berbagai negara yang berada di bawah pengaruhnya. Untuk mengurangi meningkatnya perlombaan senjata nuklir pada kedua belah pihak maka PBB membentuk Atomic Energy Commission yang bertujuan mencari jalan dan cara untuk mengembangkan penggunaan tenaga atom untuk maksud damai serta mencegah penggunaannya untuk tujuan perang. Pada akhir Desember 1946 komisi setuju untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan ketat guna mencegah produksi senjata-senjata atom yang dilakukan secara diam-diam. Tetapi Uni Soviet keberatan dan mengemukakan usul pengurangan senjata secara menyeluruh. Sementara AS tidak setuju, hingga akhirnya US memveto usul AS dalam sidang Dewan keamanan. Pada tahun 1949, US mengadakan uji coba peledakan bom atomnya yang pertama. Yang ditanggapi dengan pembuatan bom hidrogen oleh AS yang diuji pada November 1952, meskipun begitu ternyata US pun sudah dapat membuat bom hidrogen sendiri. Hingga tahun 1983, perbandingan kekuatan senjata nuklir Uni Soviet menunjukkan posisi yang unggul dibanding dengan kekuatan Amerika Serikat.

Kronologi Sejarah Perang Dingin
Selain di beberapa bidang diatas,berikut beberapa kronologi ringkas peristiwa selama perang dingin.
1. Pidato Stalin
Bulan Februari 1946, Stalin berpidato tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis”. Dalam pidatonya tersebut Stalin mendesak rakyat Soviet agar tetap waspada meskipun berakhirnya perang. Pidato inilah yang mulai merasuki fikiran rakyat bahwa perang dingin di mulai
2. Kerja Sama Uni Soviet
Tahun 1950 Uni Soviet bekerjasama dengan RRC pada kaitannya kemungkinan diserang Jepang karena negara tersebut dibawah kendali AS, kemudian ditahun 1947 dibentuk Cominform (The Communist Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia.
3. Detente (Pengurangan Ketegangan)
Tahun 1969 antara Amerika Serikat melalui presiden barunya Richard Nixon Beserta penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger dan Uni Soviet melakukan pendekatan agar mengurangi ketegangan di antara keduanya.
26 Mei 1972 adalah buah dari pendekatan mereka ketika Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow.
Isi SALT I diantaranya adalah;
  1. Membatasi persediaan senjata-senjata nuklir dan misil nustrategis/Defensive Antiballistic Missile System.
  2. Membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki kedua belah pihak. Hasilnya Uni Soviet hanya memiliki misil maksimal 1600 misil dan Amerika maksimal 1054 mil
4. Invasi Uni Soviet ke Afghanistan
Setelah 10 tahun berjalan, kayaknya Uni Soviet mulai gatal ingin melanggar perjanjian tersebut. Terbukti di tahun 1979 Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan.
Aksi provokasi tersebut mengundang kemarahan dari pihak AS. Presiden AS mengeluarkan Doktrin Carter yang isinya pernyataan keinginan AS untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Kemudian dilanjutkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua.
5. Detente 2
Meskipun ketegangan masih memuncak ternyata ada kesempatan untuk meredakannya ketika pada tahun 1979 di Viena diadakan perjanjian SALT II.
Perjanjian tersebut memuat maksimal kepemilikan senjata nuklir bagi keduanya adalah 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV)
Kemudian tahun 1982 ditambah kesepakatan dengan memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah.
6. Terpilihnya Presiden Baru Uni Soviet
Pada Maret 1985 terpilihlah presiden Uni Soviet baru Mikhail Gorbachev.
Berikut yang dilakukannya ketika menjabat sebagai presiden;
  1. tahun 1987 ia melakukan kunjungan ke AS untuk berdialog.
  2. Tahun 1988 dia menyetujui perjanjian Genawa.
  3. 15 Februari 1989 dia menarik tentaranya dari Afghanistan dan mulai netral terhadap perang teluk.
  4. Tahun 1991 Menghentikan bantuannya ke Pemerintah Kuba.
7. Pecahnya Uni Soviet
Ternyata kebijakan yang diambil oleh Mikhail Gorbachev ditentang oleh pihaknya terutama tokoh komunisme.
Akhirnya pada tanggal 19 Agustus 1991, Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri) melakukan kudeta terhadapnya.
Sayangnya kudeta tersebut gagal karena dilawan oleh para rakyat Rusia yang dipimpin oleh Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet.
Dampak dari kudeta tersebut akhirnya Uni Soviet pecah. Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet dan mendapatkan kemerdekaan di tanggal 6 September 1991.
Negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terbagi-bagi wilayahnya. Akhirnya mereka mengganti namanya menjadi negara Rusia.
Akhir Perang Dingin
Akhirnya AS dan Uni Soviet melakukan pertemuan dua hari di kapal layar Soviet, Maxim Gorky. Mereka sepakat untuk menghentikan Perang Dingin diantaranya keduanya.
Diantara hasil pertemuan mereka adalah;
  1. Baik Amerika serikat maupun Rusia akan mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di benua Eropa.
  2. Presiden Uni Soviet,Mikhail Gorbachev berkata bahwa tidak akan memulai perang terbuka dengan AS.
  3. Presiden AS George Bush berkata bahwa baik Uni Soviet Maupun Amerika bisa berdamai dan melakukan kerja sama.
Dengan demikianlah berakhirnya perang dingin dan sekarang menjadi sejarah perang dingin.
Dampak Perang Dingin
Dibalik perang dingin juga membawa dampak yang besar khususnya bagi umat manusia dibumi. Bukan hanya melibatkan 2 negara besar, tetapi beberapa negara di dunia juga ikut turut andil besar dalam Perang dingin tersebut, karena diantara negara tersebut ada yang dipihak blok barat dan blog timur.
1. Dampak positif Perang Dingin
berikut dampak positifnya
A. Bidang Ekonomi
munculnya negara kreditor terbesar di dunia. Dengan adanya negara tersebut, mereka menguasai perekonomian dunia melalui investornya. Para investor tersebut menginvestasikan dananya ke negara berkembang dan mendapatkan keuntungan.
Selain itu negara berkembang bisa menumbuhkan ekonominya berkat dana investasi tersebut.
B. Bidang Militer
Selama perang dingin tersebut banyak negara yang berlomba untuk meningkatkan persenjataan mereka.
Akhirnya banyak negara yang keamanannya meningkat karena persaingan tersebut.
C. Bidang Sosial Budaya
Mulai munculnya HAM yang dibawa oleh Amerika. Karena adanya HAM tersebut, pemerintah mulai melihat hak rakyatnya dan tidak ada yang tertindas.
D. Sains
Banyak inovasi dan penemuan selama perang dingin berlangsung diantaranya adalah Penemuan roket, manusia pertama yang mendarat di bulan dan satelit yang sangat bermanfaat bagi manusia dikemudian harinya.
2. Dampak Negatif Perang dingin
Selain membawa dampak Positif, perang dingin juga membawa dampak negatif diantaranya adalah menimbulkan trauma bagi masyarakat dunia karena was-was jika sampai senjata pemusnah masal diluncurkan. Selain itu dampak lainnya adalah Jerman terbagi wilayahnya menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
1. Bidang Militer
Munculnya senjata nuklir yang dikembangkan dua negara tersebut menimbulkan ketakutan dan kepanikan masyarakat di dunia. Bayangkan saja andai 2 negara tersebut memulai perang dan masing-masing meluncurkan nuklirnya, akan kaya apa dunia ini.
Bahkan Rudal terkuat Uni Soviet jika diluncurkan mampu meluluhlantahkan suatu negara dalam sekejab.
2. Bidang Politik
Diantara dampak negatif di bidang politik adalah dibuatnya tembok berlin untuk membatasi antara jerman barat dan jerman timur.
Beberapa waktu setelah pemisahan tersebut Jerman Barat Lebih maju daripada Jerman barat, sehingga banyak orang Jerman timur hijrah ke Jerman barat. Uni Soviet dan Jerman Timur sangat tersinggung dengan kepindahan orang-orang tersebut, akhirnya mereka membuat tembok di kota Berlin dan menempatkan tentara untuk menembaki orang yang mau menyeberang.
Demikian sejarah perang dingin beserta faktor penyebab perang dingin, jalannya perang dingin, negara yang terlibat dalam sejarah perang dingin, tujuan terjadinya perang dingin, latar belakang sejarah perang dingin dan dampak perang dingin.

SEJARAH KONTEMPORER DUNIA
Runtuhnya Uni Soviet
Uni Soviet mulai terbentuk setelah adanya Revolusi Rusia pada tanggal 25 Oktober 1917. Uni Soviet sendiri merupakan negara komunis terbesar dan tertua yang pernah ada di dunia. Pada awalnya Sosialis Republic hanya terdiri dari empat negara, yaitu Russian Soviet Federated Socialist Republic ( RSFSR ), Transcaucasia SFSR, Ukrina SSR, Belorussian.(Iriiyaasite. 2013) Latar belakang runtuhnya Uni Soviet adalah berawal dari kepemimpinan Mikhail Gorbachev yang lahir pada tahun 1931 dan mengambil alih pemerintahan pada tahun 1985. Gorbachev sendiri adalah pengganti dari Konstantin Cerenco yang berasal dari generasi Brezhnev dikarenakan kesehatannya yang memburuk. Gorbachev adalah seorang pria yang mempunyai sifat percaya diri, bersemangat, pandai bicara dan beliau sadar betul akan masalah-masalah yang dihadapi oleh Uni Soviet sendiri dan beliau ingin mengatasi hal tersebut. Gorbachev meminta pengorganisasian fundamental kembali ( Perestroika ) tentang sistem Soviet, yaitu partai tetap bekerja tetapi harus lebih aktif dalam menanggapi rencana-rencana dan harapan-harapan warga negara Soviet. Beliau menganjurkan istilah “Demokratisasi masyarakat” dengan harapan dapat menumbuhkan partisipasi warga Uni Soviet, khususnya di tempat kerja dan di tempat administrasi lokal mereka. Kemudian Gorbachev mendorong kebijakan baru mengenai keterbukaan (Glashnost) dalam mendiskusikan urusan-urusan publik yang dulunya dirahasiakan pada saat pemerintahan terdahulu seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, pengabaian legalitas, dan pencekikan kritik. Disamping itu juga adanya keterusterangan yang baru tentang masa lalu Uni Soviet. Selama peringatan hari jadi Revolusi Bolsheviks ke- 60, Gorbachev menegaskan bahwa “kesalahan Stalin untuk langkah dan tindakan-tindakan yang melarang dan tidak dapat diampuni”. Kita ketahui bahwa Revolusi Bolsheviks adalah salah satu fraksi dari partai sosial Demokrat Rusia revolusi yang muncul pada saat Revolusi Rusia. Revolusi ini berkeinginan menjalin hubungan diplomatik dengan perjanjian secara rinci terhadap pemerintah kapitalis dengan kegiatan komunis internasional serta orang-orang dari pemerintah Soviet itu sendiri. Revolusi Bolshevik mungkin adalah kegiatan yang paling menonjol dari abad ke 20, sebanding dengan dampak dari Revolusi Prancis tahun 1789 dan sejak hari itu Lenin dan rekan-rekannya mengambil kekuasaan pada pria Rusia saat rezim Soviet. Beberapa orang melihat didalamnya pemenuhan aspirasi tertinggi harapan besar manusia, sementara lainnya menganggap itu adalah noda busuk yang paling buruk di Peradaban Barat dan inkarnasi dari segala kejahatan. Perdebatan panas itu sendiri akan menunjukan pentingnya aspirasi, terlepas dari kekuatan besar Uni Soviet dalam urusan internasional. Dari peringatan revolusi tersebut, Gorbachev menjamin kepada para warga Uni Soviet agar mereka jangan ragu untuk mengatakan aspirasi atau pendapatnya secara bebas. Hal tersebut mendapat tanggapan positif dari para akademik, penulis dan seniman. Pada saat pemerintahan Gorbachev, hubungan dengan dunia luar bertambah pikiran-pikiran Soviet dimasuki oleh pemikiran-pemikiran barat yang nantinya berakibat pada perubahan-perubahan ekonomi berjangka luas yang bertujuan untuk melonggarkan pelarangan atau kekangan perencanaan pusat dan untuk mendorong ekonomi pasar dengan pembaharuan politik. Upaya perubahan dalam hal perekonomian masa Gorbachev adalah bekerjasama dengan adidaya dalam hal penghentian perlombaan senjata agar meminimalisir dana Perang Dingin yang menghambat pembaharuan ekonomi Uni Soviet, Gorbhacev terbantu dalam pembaharuan ekonominya seperti pada saat beliau bepergian keluar negeri dan dengan cara yang hati-hati beliau mencabut larangan-larangan yang menghalangi akses ke dunia luar. Emigrasi orang Yahudi diringankan, perusahaan–perusahaan asing diundang untuk menambah ekonomi Uni Soviet, diskusi-diskusi tingkat tinggi antra Rusia dengan Amerika Serikat menjadi hal yang lumrah. Upaya Perubahan dalam hal politik masa Gorbachev antara lain : Berusaha meredakan ketegangan internasional dengan bekerja sama dengan Adidaya demi kelangsungan hidup bersama dalam keamanan nasional di zaman nuklir. Gorbhacev menarik tentara Uni Soviet dari Afghanistan pada akhir tahun 1988. Beliau membebaskan Eropa Timur dari dominasi Uni Soviet, mengizinkan pembubaran Pakta Warsawa ( nanti akan dijelaskan lebih lanjut), aliansi militer Soviet di wilayah itu, dan memberi persetujuan penyatuan kembali penyatuan Jerman. Beliau meninggalkan klaim Lenisis atas superioritas komunisme Uni Soviet, menghentikan dukungan atas rezim-rezim Marxis di Dunia Ke-3. Beliau mendemobilisasi satuan-satuan Tentara Merah dengan jumlah yang cukup besar dan mengentikan pengujian nuklir. Pada pertemuan puncak dengan Presiden Reagan dan belakangan dengan George Bush, beliau berhasil menekankan pengurangan senjata strategis. Pada akhir 1991, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet sepakat untuk membongkar bagian yang signifikan dari gudang senjata nuklir mereka. Dari upaya pemerintahan Gorbhacev tersebut, negara Uni Soviet mengalami dampak yang cukup dahsyat dalam hal ekonomi dan politik yaitu dibuktikan dengan ideologinya didiskreditkan, ekonominya berantakan, dan pemerintahannya diubah menjadi konfederasi negara-negara berdaulat, sehingga Uni Soviet telah runtuh sebagai kekuatan utama didalam urusan-urusan dunia dan kini adikuasa hanya ada satu, yaitu Amerika Serikat. Runtuhnya Komunisme di Uni Soviet diawali pada tahun 1989 yang tahun tersebut disebut juga sebagai Tahun Pembebasan. Runtuhnya Komunisme tersebut juga bisa diasumsikan sebagai dampak dari Uni Soviet. Pada tahun tersebut, Prestoika dan Glasnost menyebar di kalangan masyarakat Eropa Barat yang membenci dominasi Uni Soviet dan cemas dengan kesulitan-kesulitan ekonomi yang terus bertambah. Selama tahun 1989 dan 1990, di seluruh Eropa Timur rakyat memperlihatkan kebencian mereka terhadap kepemimpinan Komunis dan menuntut pembaruan demokratis. Karena tidak bisa menghadapi ketidakpuasan masyarakat, maka para pemimpin komunis meletakkan jabatan atau menyetujui pembaruan. Dari keputusan tersebut, rakyat di seluruh dunia menyambut gembira pembukaan suatu era baru di Eropa Timur. Berjuang dengan ekonomi yang memburuk dan mengakui popularitas solidaritas bersama massa atau rakyat Polandia, Jaruzelki mengesahkan serikat buruh pada tahun 1989. Pada Mei 1989, birokrasi komunis dihapuskan di Hungaria. Pergolakan yang lebih penting lagi terjadi di Jerman Timur pada tahun 1989. Dan pada 9 November, Tembok Berlin dapat ditrobohkan oleh puluhan ribu orang Jerman Timur yang berbondong-bondong memasuki Berlin Barat dan nantinya disatukan dengan Jerman Barat,atas persetujuan akhir dari Gorbhacev. Di Bulgaria, peristiwa-peristiwa dramatis di Berlin menyebabkan pengunduran diri Tedor Zhivkov, diktator komunis paling lama yang menjabat di blok Soviet dan musuh pembaharuan. Sementara pembaruan-pembaruan demokratis menang ditempat lain, yaitu Nicholae Ceausescu-nya Romania, bertekad untuk mempertahankan jalan diktator yang sudah lama memusushi pembaruan Gorbhacev sehingga dengan kejam memaksakan pemerintahannya sendiri dan memerintahkan para sedardunya menembaki kerumunan para demonstrasi anti pemerintah. Berhadapan dengan demontrasi besar-besaran di Praha dan didesak oleh Gorbhacev sendiri untuk melembagakan pembaharuan demokratik, para pemimpin komunis Cekoslovakia menyerah pada 24 November. Terkejutnya dengan hukuman mati Ceausescu dan pemilihan Havel, partai komunis Yugoslavia runtuh. Secara keseluruhan, peristiwa-peristiwa di Eropa Timur telah menempuh jalan damai yang mengejutkan, didorong oleh sejumlah faktor yang menguntungkan, antara lain : Gorbhacev bersedia membiarkan rakyat di negeri-negeri satelit untuk menempuh jalannya sendiri. Dipimpin oleh kaum intelektual dan kaum pendeta, rakyat bersatu dalam melawan dominasi asing dan kesengsaraan ekonomi yang sangat jelas berbeda dengan kemakmuran Eropa Barat. Para penguasa komunis telah kehilangan kepercayaan terhadap ideologi Marsix-Leninis, mereka mengetahui bahwa mereka telah kehilangan legitimasi. Akhirnya bukti kemajuan dibawah kebebasan dan demokrasi di Barat telah menerobos kedalam negeri-negeri bagian Timur dan telah meningkatkan harapan umum. Perubahan revolusioner pada tahun 1989 merupakan kemenangan besar bagi bentuk pemerintahan dan cara hidup Barat. Namun pada permulaan tahun 1990, kebahagian tahun sebelumnya lenyap karena masalah-masalah baru tampak menghadang. Dimana-mana, para politisi menemui kesulitan untuk membentuk konsensus dalam menghadapi kemerosostan-inflasi yang menanjak, produksi yang bermasalah, pengangguran, dan kekurangan makanan pokok. Kekacauan di Uni Soviet, masih terkait erat dengan Eropa Timur yang berantakan, mempersulit masalah rekonstruksi ekonomi. Dalam kondisi ini prospek demokrasi parlementer dan ekonomi pasar yang efektif tidak pasti.
Runtuhnya Pakta Warsawa
Pakta Warsawa adalah pakta militer yang dibentuk Uni Soviet dan berdiri pada tanggal 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia. Pakta Warsawa sendiri juga disebut dengan PMAUC (Pact of Mutual Assistence and Unifield Command ). Tujuan dari Pakta ini adalah untuk mengimbangi NATO di Eropa dan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan ancaman dari aliansi NATO yang telah dibentuk lebih dahulu pada tahun 1949. Latar Belakang dibentuknya Pakta Warsawa adalah karena dipicu oleh integrasi Jerman Barat  ke dalam NATO melalui ratifikasi Persetujuan Paris dengan tujuan untuk mengorganisir diri terhadap kemungkinan ancaman NATO.Terbentuknya Pakta Warsawa digagas oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan ditandatangani di Warsawa, pada tanggal 14 Mei 1955. Pakta Warsawa sendiri terdiri dari 7 negara, yaitu Uni Soviet, Bulgaria, Rumania, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Cekoslovakia. Pembentukan ini menegaskan Eropa terbagi menjadi dua kubu, yaitu Blok Timur dan Blok Barat. Bubarnya Pakta Warsawa berakhir pada tanggal 31 Maret 1991 dan diakhiri secara resmi dalam pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991 karena seiring dengan gelombang revolusi demokratik di Eropa Timur dan bubarnya Uni Soviet pada tahun yang sama. Hal ini juga menandakan runtuhnya komunisme di Eropa. Kekuatan Pakta Warsawa akhirnya runtuh seiring dengan gelombang revolusi demokratik di Eropa Timur akhir dekade 1980-an dan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991. Era Perang Dingin pun berakhir.

REUNIFIKASI JERMAN
IDE PENYATUAN JERMAN
Wilayah Jerman yang dibagi dua oleh sekutu menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur melalui konferensi Postdam. Jerman Barat dibawah pengaruh Amerika Serikat dan Jerman Timur dibawah pengaruh Uni Soviet
Ibukota Berlin juga dibagi dua dan ditengah kota Berlin dibangun tembok berlin sebagai simbol pemisahan.
Ide penyatuan Jerman muncul pada pertemuan di Ottawa Kanada pebruari 1990 yang dihadiri oleh para menlu yang dikenal dengan rumusan Dua Plus Empat yang terdiri dari Jerbar,Jertim,AS,US,Inggris dan Perancis. Ide penyatuan Jerman juga tidak terlepas dari peran presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev.
Penyatuan Jerman jadi kenyataan pada tgl 3 Oktober 1990. Republik Federasi Jerman(Jerbar) bersatu dengan Republik Demokrasi Jerman(Jertim)

MASALAH KAMBOJA
Kamboja terletak di kawasan Asia Tenggara.Dijajah oleh Perancis sejak 1863 dan merdeka 9 November 1953 dengan rajanya bernama Norodom Sihanouk sedangkan oposisinya berhaluan komunis yang dikenal Khmer Merah pimpinan Pol Pot. Ketika dia berkuasa terjadi peristiwa The Killing Field. Setelah Pol Pot jatuh berdiri pemerintahan baru pimpinan Heng Samrin. Ketika Vietnam invasi ke Kamboja timbulah pertikaian antar faksi yang berkepanjangan, inilah yang dinamakan masalah Kamboja.

Faksi-faksi yang bertikai antara lain:
a.    Rep Rakyat Kamboja pimp Heng Samrin
b.    Pemerintahan koalisi Demokratik Kamboja terdiri dari: Funcinpec pimp Norodom Sihanouk, Khmer Merah pimp Khiieu Sampan dan KPNLF pimp Son San.
Langkah penyelesaian melalui: JIM, ICK dan Pemilu.

PERANG TELUK I 
Perang Teluk I berawal dari penyerbuan Irak ke Iran September 1980 hal ini dikarenakanIrak khawatir jika semangat revolusi Islam Iran menjalar ke Irak sehingga pemerintahan Iran dipimpin raja Shah Reza Pahlevi terguling. Revolusi Iran terjadi 1979 pimpinan Ayatullah Khomeini

Latar belakang:
c.    Kekhawatiran Irak akan mluasnya revolusi Iran
d.    Irak membatalkan perjanjian Aljiers
e.    Ambisi Saddam Hussein jadi penguasa Arab
Akhirnya PBB memerintahkan gencatan senjata melalui Resolusi DK PBB no 598 

PERANG TELUK II
1. Perang teluk II dimulai ketika Irak melakukan Invasi ke Kuwait tgl 2 Agustus 1990.
2. Latar belakang Irak invasi ke Kuwait antara lain:
a. Irak punya hutang besar akibat perang teluk I. Irak ingin menguasai Kuwait yang kaya minyak.
b. Irak beranggapan Kuwait bagian dari wilayahnya.
c. Kuwait menolak tuntutan Saddam Hussein menyerahkan Rumaila dan Bubiyan yang kaya minyak kepada Irak.
d. Ambisi Saddam Hussein menjadi penguasa Arab.
Perang Irak – Kuwait berkembang jadi perang antara Saddam Hussein melawan George Bush dengan pasukan multi nasional. Perang Teluk II diakhiri dengan Resolusi DK PBB no 660.

UPAYA PERDAMAIAN DI TIMUR TENGAH
       Konflik Timur Tengah bermula dari adanya perjuangan Zionisme thn 1895 yang berusaha mencari tempat bermukim orang Yahudi yang akan dijadikan sebagai tanah air dan negaranya.
       Dalam penyelesaian konflik ini PBB mengeluarkan Resolusi no 181 thn 1947
       Yahudi memproklamasikan berdirinya Israel tgl 14 Mei 1948
       PLO berusaha membebaskan tanah Palesina yang diduduki Israel
       Orang Palestina melakukan gerakan Intifada yaitu gerakan yang memperlihatkan sikap bemusuhan terang-terangan terhadap orang-orang Israel dalam berbagai bentuk

MASALAH APARTHEID DI AFRIKA SELATAN
1.    Penyusun teori Apartheid : Presiden Francois Malan berkuasa thn 1947-1954 dia mengajarkan bahwa setiap ras mempunyai panggilan tertentu dan harus memberkan sumbangan budaya pada dunia.
2.    Tokoh anti apartheid: Uskup Agung Desmont Tutu yang mendirikan United Democratic Front(UDF) dan Nelson Mandela pendiri Africa National Congress(ANC)
3.    Presiden F.W De Klerk adalah tokoh yang menghapus apartheid dari bumi Afrika Selatan.

PERKEMBANGAN DI BEKAS YUGOSLAVIA
Joseph Broz Tito adalah pendiri negara sosialis Yugoslavia yang terdiri dari enam kelompok etnis yaitu Serbia, Kroasia, Slovenia, Montonegro, Macedonia, dan Bosnia.
Faktor penyebab pecahnya Yugoslavia:
f.     Faktor etnik
g.    Penyelewengan resolusi 1974
h.    Krisis ekonomi
i.      Krisis Kosovo
j.      Konflik Serbia dan Bosnia

KERJA SAMA UTARA SELATAN
·         Negara kelompok Selatan adalah sebutan negara-negara berkembang yang terletak di belahan dunia bagian selatan (dunia ketiga). Disebut juga kelompok 77.
·         Negara kelompok utara adalah sebutan bagi negara-negara yang maju atau negara industri yang terletak di belahan dunia bagian utara. Di sebut juga Kelompok 7
Dalam hubungan utara selatan terjadi ketidakberimbangan yang disebabkan:
k.    Negara berkembang terbebani utang yang besar dan bunga yang tinggi
l.      Produk ekspor negara berkembang sulit menembus pasar di negara maju

ORGANISASI GLOBAL DAN REGIONAL
A.     MASYARAKAT EKONOMI EROPA (MEE) /UNI EROPA (EUROPEAN UNION)
1.         Terbentuknya MEE
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis, Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Prancis dan Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau European Coal and Steel Community (ECSC) oleh enam negara, yaitu Prancis, Jerman Barat (Republik Federal Jerman-RFJ), Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam negara tersebut selanjutnya disebut The Six State.
The Six State membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi. Hasil pertemuan di Messina, yaitu:
1. membentuk European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE);
2. membentuk European Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom Eropa.

2.   Tujuan Pembentukan Organisasi MEE
MEE menegaskan tujuannya, antara lain:
1. integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja;
2.  memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan perdagangan antarnegara anggota;
3.  menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional;
4.  Meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Comman Market ), keseragaman tarif, dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.
3.      Perubahan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menjadi Uni Eropa (UE) Melalui perjanjian
Maastrich, ke–12 negara anggota Masyarakat Eropa dipersatukan dalam mekanisme Kesatuan Eropa, dengan pelaksanaan secara bertahap. The Treaty on European Union mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1993, Kenggotaan Uni Eropa terbuka bagi semua negara dengan syarat:
1.         negara tersebut berada di kawasan Benua Eropa;
2.         negara tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum, menghormati hak asasi manusia (HAM), dan bersedia menjalankan segala peraturan perundang-undangan Eropa.
B.     Organisasi Konferensi Islam (OKI)
1. Latar Belakang Didirikannya OKI
Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di Rabat,Maroko pada tanggal 25 September 1969. Dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al Quds (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 telah menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari kalangan umat Islam. Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengorganisir dan menggalang kekuatan dunia Islam serta mematangkan sikap dalam rangka mengusahakan pembebasan Al Quds.
Secara umum latar belakang terbentuknya OKI sebagai berikut :
1) Tahun 1964 : Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Mogadishu timbul suatu ide untuk menghimpun kekuatan Islam dalam suatu wadah internasional.
2) Tahun 1965 : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah Saudi Arabia yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam sebagai suatu kekuatan yang menonjol dan untuk menggalang solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi umat Islam dari zionisme khususnya.
3) Tahun 1967 : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh karenanya solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah meningkat.
4) Tahun 1968 : Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan ke beberapa negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut untuk membentuk suatu Organisasi Islam Internasional.
5) Tahun 1969 : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al Agsha. Peristiwa tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan umat Islam terhadap Zionis Israel.

Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) III OKI bulan February 1972, telah diadopsi piagam organisasi yang berisi tujuan OKI secara lebih lengkap, yaitu :
A. Memperkuat/memperkokoh :
1) Solidaritas diantara negara anggota;
2) Kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan iptek.
3) Perjuangan umat muslim untuk melindungi kehormatan kemerdekaan dan hak- haknya.
B. Aksi bersama untuk :
1) Melindungi tempat-tempat suci umat Islam;
2)  Memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan haknya dan kebebasan mendiami daerahnya.
C. Bekerjasama untuk :
1) menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan;
2)  menciptakan suasana yang menguntungkan dan saling pengertian diantara negara anggota dan negara-negara lain.
III. Prinsip OKI
Untuk mencapai tujuan diatas, negara-negara anggota menetapkan 5 prinsip, yaitu: 1)     Persamaan mutlak antara negara-negara anggota
2) Menghormati hak menentukan nasib sendiri, tidak campur tangan atas urusan dalam negeri negara lain.
3) Menghormati kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah setiap negara.
4) Penyelesaian setiap sengketa yang mungkin timbul melalui cara-cara damai seperti perundingan, mediasi, rekonsiliasi atau arbitrasi.
5) Abstein dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah, kesatuan nasional atau kemerdekaan politik sesuatu negara.

C.       GERAKAN NON BLOK
1.    Sejarah
Gerakan Non Blok (GNB) atau Non Alignment(NAM) merupakan gerakan yang tidak memihak/netral terhadap Blok Barat dan Blok Timur.
Di sela-sela puing kehancuran akibat Perang Dunia II, muncullah dua negara adidaya yang saling berhadapan. Mereka berebut pengaruh terhadap negara-negara yang sedang berkembang agar menjadi sekutunya. Dua negara adidaya itu ialah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Persaingan kekuatan di antara dua blok itu mengakibatkan terjadinya Perang Dingin (the Cold War).Mereka saling berhadapan, bersaing, dan saling memperkuat sistem persenjataan. 
Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut.
Ø  Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia.
Ø  Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.
Ø  Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.
Ø  Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS.
Ø  Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di markas besar PBB, yaitu: Presiden Soekarno (Indonesia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Presiden Kwame Nkrumah (Ghana).
2.    Tujuan Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain:
Ø  meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang bersengketa;
Ø  mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;
Ø  mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;
Ø  menentang kolonialisme, politik apartheid,dan rasialisme;
Ø  memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat;
Ø  meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok;
Ø  menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru.
3.      Asas Gerakan Non Blok
Ø  GNB bukanlah suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok dunia yang saling bertentangan.
Ø  GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang gerakannya tidak pasif.
Ø  GNB berusaha mendukung perjuangan dekolonisasi di semua tempat, memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, apartheid, dan zionisme.
Adapun syarat menjadi anggota GNB adalah sebagai berikut:
Ø  menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai;
Ø  mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional;
Ø  tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat atau Uni Soviet

D.       AFTA (Asean Free Trade Area)
1.         Sejarah Organisasi AFTA
Asean Free Trade Area (AFTA) adalah bentuk dari kerjasama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan situasi perdagangan yang seimbang dan adil melalui penurunan tarif barang perdagangan dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0 – 5 %) maupun hambatan non tariff bagi negara-negara anggota ASEAN.
AFTA disepakati pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura. Pada awalnya ada enam negara yang menyepakati AFTA, yaitu: Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung dalam AFTA tahun 1995, sedangkan Laos dan Myanmar pada tahun 1997, kemudian Kamboja pada tahun 1999.
Pembentukan AFTA berdasarkan pertemuan para Menteri Ekonomi anggota ASEAN pada tahun 1994 di Chiang Mai, Thailand.
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN. Dalam kesepakatan, AFTA direncanakan berpoerasi penuh pada tahun 2008 namun dalam perkembangannya dipercepat menjadi tahun 2003.
AFTA dicanangkan dengan instrumen CEPT, yang diperkenalkan pada Januari 1993. ASEAN pada 2002, mengemukakan bahwa komitmen utama dibawah CEPT-AFTA hingga saat ini meliputi 4 program, yaitu :
1.      Program pengurangan tingkat tarif yang secara efektif sama di antara negara- negara ASEAN hingga mencapai 0-5 persen.
2.      Penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif (quantitative restrictions) dan hambatan-hambatan non-tarif (non tariff barriers).
3.      Mendorong kerjasama untuk mengembangkan fasilitasi perdagangan terutama di bidang bea masuk serta standar dan kualitas.
4.      Penetapan kandungan lokal sebesar 40 persen.

  E.     NAFTA
A.     Sejarah NAFTA
             NAFTA merupakan suatu bentuk organisasi kerjasama perdagangan bebas negara-negara Amerika Utara: Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Pada hakekatnya NAFTA telah terbentuk sejak tahun 1988, karena sejak tahun tersebut telah dimulai kerjasama pedagangan bebas antara Amerika Serikat dan Kanada. Pada saat itu kerjasama ekonomi antara Kanada dan Amerika tersebut masih bersifat bilateral, dalam rangka memperbaiki kondisi perekonomian Kanada yang semakin memburuk diakibatkan meningkatnya pengangguran dan banyaknya perusahaaan-perusahaan Kanada yang memindahkan investasi ke Amerika Serikat.
             Pada dasarnya NAFTA merupakan organisasi yang menjanjikan kemudahan bagi negara-negara persertanya di bidang ekonomi, mulai dari diberikannya pembebasan tarif bea masuk bagi komoditi-komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil terhadap penanam modal asing yang akan menanamkan modalnya di masing-masing negara peserta. NAFTA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992 di Washington DC oleh wakil-wakil dari pemerintahan Kanada serta pemerintahan tuan rumah yaitu Amerika Serikat. Dan diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994.

B.      TUJUAN NAFTA
             Tujuan pembentukan NAFTA tersebut antara lain adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja melalui usaha menghilangkan berbagai hambatan perdagangan, menciptakan iklim untuk mendorong persaingan yang adil, meningkatkan peluang investasi, memberikan perlindungan terhadap hak milik intelektual, dan menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perselisihan perdagangan antara ketiga negara anggotanya. 

F.      OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)
1.    Sejarah Perkembangan OPEC
OPEC Adalah Organisasi Negara – Negara Pengekspor Minyak. OPEC Dibentuk Sebagai Akibat Jatuhnya Harga Minyak Pada Perusahaan Raksasa Seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon Mobil, Socal, Dan Gulf. Mereka Melakukan Penurunan Harga Minyak Secara Drastis Sehingga Mereka Mampu Memenuhi Kebutuhan Negara – Negara Industri Besar.
Untuk Mengatasi Hal Tersebut, Negara – Negara Timur Tengah Berusaha Merebut Pasaran Harga Minyak Internasional Dengan Cara Mengadakan Perundingan Pada Tanggal 11 – 14 September 1960 Di Baghdad ( Irak ). Mereka Sepakat Mendirikan OPEC Yang Anggotanya Terdiri Dari Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait Dan Venezuela.
2.    Tujuan Organisasi OPEC
OPEC Didirikan Dengan Tujuan Sebagai Berikut :
m.    Tujuan Ekonomi, Yaitu Mempertahankan Harga Minyak Dan Menentukan Harga Sehingga Menguntungkan Negara – Negara Produsen.
n.      Tujuan Politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan – perusahaan minyak asing atau pemerintah negara – negara konsumen.

G.    ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area)
1.    Sejarah
Pembentukan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara negara-negara ASEAN dengan Republik Rakyat China mengenai Framework Agreement on Comprehensive Economic Co-operation between the Association of South East Asian Nations and the People’s Republic of China (“Framework Agreement”). Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 5 November 2002 dan melahirkan tiga kesepakatan, yaitu Agreement on Trade in Goods atau kesepakatan perdagangan di bidang barang (29 November 2004), Agreement on Trade in Service atau kesepakatan perdagangan di bidang jasa (14 Januari 2007), dan Agreement on Investment atau kesepakatan di bidang investasi (15 Agustus 2007).
ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) adalah sebuah persetujuan kerjasama ekonomi regional yang mencakup perdagangan bebas antara ASEAN (Assosiation of South East Asian Nation) dengan China. Namun, tidak semua anggota ASEAN menyetujui penghapusan tarif dalam waktu bersamaan. ASEAN6 yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, dan filipina menyetujui penghapusan per 1 januari 2010, sedangkan CMLV (Camboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam) baru akan mengeliminasi dan menghapus tarif per 1 Januari 2015. Tidak hanya itu, negara-negara yang telah menyetujuinya juga akan meningkatkan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi serta meningkatkan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA.
Perjanjian ACFTA ini telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dengan KEPPRES Nomor 48 Tahun 2004 dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 januari 2010. Namun yang jadi kendala utama pelaksanaan berlakunya perjanjian ACFTA di Indonesia, bahwa ternyata banyak pihak yang meminta agar waktu berlakunya perjanjian ini agar direnegoisasi kembali oleh pemerintah, yang menurut prediksi para pelaku bisnis dan pemerhati ekonomi Indonesia akan dapat merontokkan ketahanan ekonomi nasional dari serbuan produk China yang masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia dan China siap menjalin kerjasama terkait ASEAN-China Free Trade Agreement. Ada lima kesepakatan, di antaranya China mengizinkan pembukaan cabang Bank Mandiri dan pinjaman kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), serta membuka fasilitas kredit ekspor untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam Pertemuan Komisi Bersama (Joint Commission Meeting/JMC) ke-10 di Yogyakarta, Sabtu 3 April 2010, Indonesia diwakili oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Sedangkan China diwakili Menteri Perdagangan Chen Deming. JMC merupakan forum untuk membahas isu perdagangan investasi, kerjasama keuangan dan pembangunan. JCM ke-10 hari ini dilaksanakan dalam suasana persahabatan dan kerjasama sehingga menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

2.    Dampak ACFTA Terhadap Indonesia Berlakunya CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area)
ASEAN-China Free Trade Area benar-benar merubah orientasi pasar di negara indonesia. Bagaimana tidak, belum separuh kita bekerja memperbaiki kondisi perekonomian bangsa ini sudah diterjang oleh pasar bebas yang mengakibatkan pasar industri jatuh bangun. Pemberlakuan perdagangan bebas seiring dengan globalisasi sebenarnya sudah lama diprediksi. Di era Presiden Suharto, jajaran kabinetnya sudah mendengungkan soal globalisasi perdagangan yang akan diikuti oleh terbentuknya pasar bebas khususnya dengan RRC. Oleh sebab itu Pak Harto buru-buru menegaskan upaya peningkatan kualitas industri kecil dan menengah dengan orientasi meningkatkan daya saing. Ini tertulis di dalam buku Manajemen Presiden Suharto (Penuturan 17 Menteri).[6] Selain itu pembatasan berpolitik bagi warga negara dengan maksud penguatan ekonomi harus didahulukan, setelah itu baru berpolitik. Namun sayang segalanya tak terealisasi seiring jatuhnya Pemerintahan Suharto. Di dalam perjalannya, Indonesia sebagai anggota ACFTA medapatkan sisi positif dan sisi negatifnya. Adapun sisi positifnya adalah · ACFTA akan membuat peluang kita untuk menarik investasi. Hasil dari investasi tersebut dapat diputar lagi untuk mengekspor barang- barang ke negara yang tidak menjadi peserta ACFTA; · Dengan adanya ACFTA dapat meningkatkan volume perdagangan. Hal ini dimotivasi dengan adanya persaingan ketat antara produsen. Sehingga produsen maupun para importir dapat meningkatkan volume perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas sumber yang diproduksi; Adapun sisi negatifnya adalah:
*    Penurunan jumlah industry dalam negeri.
*    Serbuan produk asing terutama dari Cina dapat mengakibatkan kehancuran sektor- sektor ekonomi yang diserbu.
*    Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing dengan kualitas dan harga yangsangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di berbagai sektor ekonomi menjadi importir atau pedagang saja.
*    Peranan produksi terutama sektor industri manufaktur dan IKM dalam pasar nasional akan terpangkas dan digantikan impor.

H.    APEC ( Asia Pasific Economic  Cooperation)
Latar Belakang Berdirinya APEC
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja Sama Ekonomi Negara-negara Asia Pasifik terbentuk pada tahun 1989 dalam suatu pertemuan tingkat menteri di Canberra, Australia. Gagasan APEC muncul atas prakarsa Robert Hawke, PM Australia saat itu.
Pembentukan kerja sama regional di kawasan Asia Pasifik dilatar belakangi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1.      Perubahan dalam konstelasi politik dunia seperti munculnya berbagai kelompok perdagangan regional yang bersifat tertutup dan cenderung membedakan kedudukan negara-negara Asia Pasifik dalam bidang perdagangan dan investasi.
2.      Adanya dinamika proses globalisasi. Dinamika ini berdampak sangat luas dan terjadi secara global di seluruh belahan bumi, termasuk kawasan Asia Pasifik.
3.      Tujuan APEC
1.                  Meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik terutama di bidang perdagangan dan investasi.
2.                  Mencapai Bogor Goals, yaitu terciptanya liberalisasi perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik sebelum tahun 2010 untuk anggota Ekonomi Maju dan sebelum tahun 2020 untuk anggota Ekonomi Berkembang. 
3.                  Memperkuat diri mneghadapi persaingan ekonomi dunia yang cenderung bersifat tertutup.
4.                  Menghadapi Globalisasi ekonomi agar tidak menjadi Korban
5.                  Untuk mengantisipasi apabila perundingan Putaran Uruguay Gagal

4.      Anggota dan Klasifikasi Negara Anggota APEC
Pada awal berdirinya, APEC beranggotakan 12 negara, yaitu enam negara anggota ASEAN dan enam mitra dialognya, seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat. Pada tahun 1991 APEC menerima Cina, Hongkong dan Taiwan masuk menjadi anggotanya. Dalam pertemuan di Seattle, Kanada pada bulan November 1993, APEC memasukkan Papua Nugini dan Meksiko sebagai anggota.
5.      Manfaat Indonesia Ikut dalam APEC
Manfaat-manfaat Indonesia ikut serta nya adalah  sebagai berikut :
a.         Secara Politik 
Dapat mendukung proses demokratisasi, memperkokoh persatuan dan kesatuan, mendukung terciptanya kohesi sosial, meningkatkan pemahaman dan toleransi terhadap perbedaan, mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang baik, mendorong pernghormatan, perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia
b.        Secara Ekonomi dan Keuangan 
Mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan daya saing, meningkatkan kemampuan iptek, meningkatkan kapasitas nasional dalam upaya pencapaian pembangunan nasional, mendorong peningkatan produktivitas nasional, mendatangkan bantuan teknis, grant dan bantuan lain yang tidak mengikat.
c.         Secara Sosial Budaya 
Menciptakan saling pengertian antar bangsa, meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan, mendorong pelestarian budaya lokal dan nasional, mendorong upaya perlindungan dan hak-hak pekerja migran; menciptakan stabilitas nasional, regional dan internasional.
d.        Segi Kemanusiaan 
Mengembangkan early warning system di wilayah rawan bencana, meningkatkan capacity building di bidang penanganan bencana, membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi daerah bencana; mewujudkan citra positif Indonesia di masyarakat internasional, dan mendorong pelestarian lingkungan hidup dan mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup

I.        ASEAN
1.      Latar Belakang Berdirinya Asean
ASEAN merupakan (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand) oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di tandai dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun sebagai hari ASEAN. Pada tanggal Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di tepi Pantai Bangsaem, Thailand
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui  penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East Asian Nation).
Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan diantara negara-negara Asia Tenggara. Berikut persamaan-persamaannya:
1.            Persamaan letak Geografis di kawasan Asia Tenggara.
2.            Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia
3.            Persamaan nasib dalam sejarah yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah oleh bangsa asing.
4.            Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi,sosial dan budaya. Berdirinya
2.      Tujuan Berdirinya ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain sebagai berikut.
1.      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan kebudayaan melalui usah-usah bersama berdasarkan semangat kebersamaan, perekutuan, dan hidup damaidi kalangan bangsa di Asia Tenggara.
2.      Memajukan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan saling menghormati keadilan tata tertib hukum dalam hubungan antar negaradi Asia Tenggara.
3.      Meningkatkan kerjasama secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4.      Memberikian bantuan satu sama lain dalam fasilitas-fasilitas latihan dan  penelitian di sektor-sektor pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi.
5.      Bekerja sama secara efektif dalam memanfaatkan potensi pertanian dan industri,  perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas-fasilitas komunikasi.
4.      Kerja Sama ASEAN
1.         Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan ekonomi dengan cara saling membuka  perekonomian negara- negara anggota dalam menciptakan kesatuan ekonomi kawasan.
2.         Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan,  penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian  publik.
3.         Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan  perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia.
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a)      Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual  Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT ). 
b)      Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT ).
c)      Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
d)     Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e)      Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup  pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang,  penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f)       Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antar parlemen.

J.         WTO
WTO adalah suatu organisasi internasional publik yang berdasarkan prinsip universal. World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan multilateral
WTO dikatakan sebagai lintas batas nasional dalam perdagangan internasional antar Negara dalam hal ekspor impor antara produsen dan konsumen bias juga dengan perusahaan-perusahaan internasional (MNC). WTO mempunyai mandat yang luar biasa dalam mengelola ekonomi global untuk kepentingan perusahaan multinasional (MNC) serta negara maju, Mandat WTO adalah menciptakan, dan menjalankan peraturan perdagangan bebas menuju “dunia tanpa batas negara”. Akibatnya WTO mempunyai kekuasaan tidak hanya judisial tetapi juga legislatif. Artinya, hukum dan kebijakan nasional haruslah bersesuaian dengan perjanjian WTO, dan bila belum sesuai harus segera diubah.
WTO adalah organisasi yang berbasiskan “aturan-aturan main atau rules” yang merupakan hasil perundingan. Aturan tersebut disebut juga perjanjian atau kesepakatan ( agreements ). Di atas kertas, perjanjian tersebut haruslah dihasilkan dari serangkaian perundingan yang yang dilakukan oleh semua Negara anggota, dan mencerminkan kebutuhan anggota. Realitanya, perundingan dan penyusunan naskah awal kesepakatan ditentukan oleh faktor lain, yaitu kekuatan politik negara-negara anggota. Di d alam WTO dikenal ada “ power block ” yang disebut quad terdiri dari Uni Eropa, Jepang, AS dan Canada. Walaupun pengambilan keputusan berdasarkan konsensus tetapi kekuasaan riel ada di tangan Negara-negara besar tersebut.
Disiplin didalam WTO mengikat secara hokum terhadap pemerintah yang sekarang maupun pemerintah di masa depan. Jadi meskipun sebuah partai politik oposisi kemudian menang, ia tidak bisa menjalankan kebijakan baru yang bertentangan dengan aturan-aturan WTO. Dengan demikian suatu negara tidak lagi mempunyai banyak pilihan kebijakan ekonomi. Prinsip sistem perdagangan yang diterapkan oleh WTO bertujuan untuk melancarkan perdagangan antar negara anggota dengan meminimalisir adanya hambatan perdagangan antar negara.
2.    Tujuan
WTO didirikan dengan maksud untuk membuat kesejahteraan negara-negara anggota lewat perdagangan internasional yang lebih bebas. Hal itu diinginkan bisa dicapai lewat rangkaian ketentuan-aturan yang disetujui dalam perdagangan multilateral yang adil serta transparan dan melindungi keseimbangan kebutuhan seluruhnya negara anggota baik negara maju ataupun negara berkembang terhitung negara-negara Least Developing Countries (CDCs). Tujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama tersebut dituangkan lebih lanjut dalam undang- undang pendirian WTO (Agreement Esthablishing The WTO) yang isi menegaskan secara spesifik tujuan, fungsi dan struktur kelembagaan WTO.

3.    Prinsip-prinsip yang diterapkan WTO antara lain
1.      Non-diskriminasi yang memiliki dua komponen utama yang tertanam dalam aturan WTO atas barang, jasa, dan kekayaan intelektual. Pertama mensyaratkan bahwa anggota WTO harus menerapkan kondisi yang sama pada perdagangan dengan semua anggota WTO lainnya.
2.      National-treatment yang mengharuskan barang impor harus diperlakukan kurang lebih sama dengan barang produksi dalam negeri. Reciprocity yang mencerminkan keinginan untuk membatasi penyalahgunaan yang mungkin timbul karena non-diskriminasi dan untuk menghindari adanya free-rider .

APHARTEID
A.Pengertian
Apharteid berasal dari bhs.Belanda yangg artinya pemisahan. Pemisahan disini berarti pemisahan orang-orang Belanda (kulit putih) dengan penduduk asli Afrika (kulit hitam). Secara struktural, Apartheid berarti adalah kebijaksanaan mempertahankan dominasi minoritas kulit putih atas mayoritas bukan kulit putih melalui pengaturan masyarakat di bidang social-budaya, politik, militer dan ekonomi.Kebijakan ini berlaku tahun 1948.

Pada saat itu Afrika Selatan dibagi menjadi 4 golongan ras utama yaitu: 
a. Kulit putih
b. Kulit hitam
c. Kulit berwarna
d. Asia

B.Latar Belakang
Masalah Apartheid berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa di Afrika. Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Afrika Selatan adalah bangsa Belanda.Bangsa Belanda datang ke Afrika Selatan dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck. Kedatangan Bangsa Belanda ini menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat Afrika Selatan. Masyarakat Afrika Selatan menjadi di bawah pendudukan bangsa Eropa (Bansa Belanda atau kulit putih), sehingga masalah kulit ini yang menjadi titik pangkal munculnya masalah Apartheid

C.Kedatangan Bangsa Boer
Bangsa Belanda langsung menetap di Afrika Selatan. Mereka sering disebut dengan bangsa Boer. Kedatangan bangsa Belanda diikuti oleh bangsa Inggris yang berhasil melakukan penguasaan dari Afrika-Utara (Mesir), Afrika -Selatan (Cape Town). Kedatangan Inggris menyebabkan “perang Boer” antara Inggris dan Belanda. Inggris berhasil mengalahkan Belanda sehingga wilayah Afrika-selatan menjadi daerah kekuasaan Inggris. Akhirnya,Inggris menjadi penguasa Afrika Selatan. Dengan kemenangan Inggris maka banyak orang Inggris yang datang ke Afrika Selatan. Pada tahun 1910 dibentuk Uni Afrika Selatan yangg merupakan gabungan dari kedua Republik kaum Boer, yaitu Transvaal dan Orange Kree Style dengan Cape Colony dan Natal. Uni Afrika Selatan adalah dominion Inggris.

D. Kekuasaan Inggris di Afrika Selatan
Inggris membentuk sistem pemerintahan yang berada di bawah pengawasan Inggris. Inggris juga menjalankan politik rasial (pemisahan berdasarkan ras).Dengan kemenangan Partai Nasional pada pemilu tahun 1948 maka Apartheid menjadi kebijaksanaan resmi negara Afsel. Kebijaksanaan ini memungkinkan bangsa kulit putih di Afrika Selatan mengatur segala masalah di Afrika Selatan.

E.Reaksi Terhadap Politik Rasial
Pemisahan suku di Afrika Selatan mendapat tanggapan dari dunia lnternasional. Di Afrika Selatan sering terjadi pemberontakan-pemberontakan untuk menghapus pemerintahan Apartheid.Gerakan yangn terkenal dilakukan oleh rakyat kulit hitam di Afrika Selatan yang dipelopori oleh African National Congrees (ANC) dibawah pimpinan Nelson Mandela. Pada pemerintahan Frederick Willem de Klerk,Nelson memimpin aksi rakyat Afrika Selatan untuk tinggal di rumah, aksi tersebut mendapat tanggapan oleh pemerintah dengan menjebloskan Nelson Mandela ke penjara,tetapi kemudian ia dibebaskan. Pembebasan ini membawa dampak positif terhadap perjuangan rakyat Afrika Selatan. Maka untuk pertama kalinya pada tanggal 2 Mei 1990 pemerintah Afrika Selatan mengaadakan perundingan dengan ANC utuk membuat Undang - Undang non Rasial. Pada tanggal 3 Juni 1990 de Klerk menghapus Undang-Undang Darurat Negara yang berlaku hampir di setiap bagian Afrika selatan.

F.Perjuangan Nelson Mandela
Perjuangan Nelson Mandela memakan waktu yang cukup lama. Nelson Mandela terus berjuang untuk mencapai kebebasan negerinya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Upaya-upaya yang ditempuh Nelson Mandela mulai menampakan hasil yang menggembirakan ketika F.W.de Klerk memberikan angin segar kebebasan bagi warga kulit hitam. 

G.Perubahan Kebijaksanaan Apartheid
Pada tanggal 21 Februari1991, Presiden de Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan eksistensi sistem politik Apartheid di hadapan parlemen Afrika Selatan. Pengumuman itu diikuti penghapusan 3 Undang-Undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid,yaitu:

1. Land Act:  Undang-Undang yang melarang orang kulit hitam mempunyai tanah di luar  wilayah tempat tinggal yang ditentukan.

2. Group Areas Act : Undang-Undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih  dengan kulit hitam.

3. Population Registration Act : Undang-Undang yang mewajibkan orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri  menurut kelompok suku masing-masing.

Penghapusan Undang-Undang tersebut diikuti dengan janji pemerintahan de Klerk untuk menyelenggarakan pemilu tanpa pembatasan rasial.

H.Pemilu Multirasial
Pada pemilu Multirasial tahun 1994,partai yang dipimpin oleh Nelson Mandela yaitu ANC, berhasil menjadi pemenang. Pada tanggal 9 Mei 1994 Nelson Mandela dipilih oleh Majelis Nasional sebagai Presiden Afrika Selatan yaitu Presiden pertama orang kulit hitam. Pada tanggal 10 Mei 1994 Nelson Mandela dilantik sebagai presiden dalam upacara megah di Union Building,Pretonia. Peristiwa ini merupakan perjuangan rakyat Afrika Selatan. Sejak terhapusnya Apartheid, Afrika Selatan mulai membangun negerinya agar sederajat dengan negara lain di dunia.

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA

A. PKI MADIUN 1948
Munculnya PKI merupakan perpecahan pada tubuh SI ( Sarikat Islam ) yang mendapat pengaruh ISDV ( Internasionalisme Sosialisme Democratise Vereeniging ) yang didirikan oleh HJFM. Snevliet Dkk pada bulan Mei 1914 di Semarang yang pada bulan Desember diubah menjadi PKI.
Pada tanggal 13 Nopember 1926 melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Belanda. Pada tanggal 18 September 1948 MUSO memimpin pemberontakan terhadap RI di Madiun. Tujuannya ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi dasar negara komunis. Pemberontakan ini menyebarhampir di seluruh daerah Jawa Timur namun berhasil di gagalkan dengan ditembak matinya MUSO sedangkan Semaun dan Dharsono lari ke Rusia.
Beberapa gambar tentang PKI 1948:

B. DI/TII
1. JAWA BARAT
Dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo karena tidak setuj terhadap isi perjanjian Renville. Sewaktu TNI hijrah ke daerah RI ( Yogyakarta ) ia dan anak buahnya menolak dan tidak mau mengakui Republik Indonesia dan ingin menyingkirkan Pancasila sebagai dasar negara. Untuk itu ia memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia dengan nama Darul Islam ( DI )
2. JAWA TENGAH
Dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu. Selama Agresi Militer Belanda ke II Amir Fatah diberi tugas menggabungkan laskar-laskar untuk masuk dalam TNI. Namun setelah banyak anggotanya ia beserta anak buahnya melarikan diri dan menyatakan bagian dari DI/TII.
3. SULAWESI SELATAN
Dipimpin oleh Abdul Kahar Muzakar. Dia berambisi untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ) dan menuntut aga45r Komando Gerilya Sulawesi Selatan ( KGSS ) dimasukkan ke dalam APRIS dengan nama Brigade Hasanuddin. Tuntutan tersebut ditolak oleh pemerintah sebab hanya mereka yang memenuhi syarat saja yang akan menjadi tentara maka terjadilah pemberontakan tersebut.
4. ACEH
Dipimpin oleh Daud Beureueh Gubernur Militer Aceh, karena status Aceh sebagai daerah Istimewa diturunkan menjadi sebuah karesidenan di bawah propinsi Sumatera Utara. Ia lalu menyusun kekuatan dan menyatakan dirinya bagian dari DI/TII. Pemberontakan ini dapat dihentikan dengan jalan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh ( MKRA ).
5. KALIMANTAN SELATAN
Dipimpin oleh Ibnu Hajar, ia menyatakan dirinya bagian dari DI/TII dengan memperjuangkan kelompok rakyat yang tertindas. Ia dan anak buahnya menyerang pos-pos kesatuan tentara serta melakukan tindakan pengacauan yang pada akhirnya Ibnu Hajar sendiri ditembak mati.

Beberapa gambar tentang DI/TII:



C. APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil )
Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling bekas tentara KNIL. Tujuannya agar pemerintah RIS dan negara Pasundan mengakui APRA sebagai tentara negara Pasundan dan agar negara Pasundfan tidak dibubarkan/dilebur ke dalam NKRI.
D. ANDI AZIS
Beliau merupakan komandan kompi APRIS yang menolak kedatangan TNI ke Sulawesi Selatan karena suasananya tidak aman dan terjadi demonstrasi pro dan kontra terhadap negara federasi. Ia dan pasukannya menyerang lapangan terbang, kantor telkom, dan pos-pos militer TNI. Pemerintah mengeluarkan ultimatum agar dalam tempo 4 x 24 jam ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
E. RMS ( Republik Maluku Selatan )
Pemberontakan ini dipimpin oleh Dr. Christian Robert Stevenson Soumokil bekas jaksa agung NIT ( Negara Indonesia Timur ). Ia menyatakan berdirinya Republik Maluku Selatan dan memproklamasikannya pada 25 April 1950. Pemberontakan ini dapat ditumpas setelah dibayar mahal dengan kematian Letkol Slamet Riyadi, Letkol S. Sudiarto dan Mayor Abdullah.

F. PRRI/PERMESTA
Setelah Pemilu I dilaksanakan, situasi semakin memburuk dan terjadi pertentangan . Beberapa daerah merasa seolah-olah diberlakukan secara tidak adil ( merasa dianaktirikan ) sehingga muncul gerakan separatis di Sumatera yaitu PRRI ( Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ) dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husen dan PERMESTA ( Piagam Perjuangan Rakyat Semesta ) di Sulawesi Utara dipimpin oleh D.J. Somba dan Kolonel Ventje Sumual.
G. G 30 S/PKI
Pada tanggal 30 September 1965 jam 03.00 dinihari PKI melakukan pemberontakan yang dipimpin oleh DN Aidit dan berhasil membunuh 7 perwira tinggi. Mereka punya tekad ingin menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan Komunis-Marxis. Setelah jelas terungkap bahwa PKI punya keinginan lain maka diadakan operasi penumpasan :
1. Menginsyafkan kesatuan-keasatuan yang dimanfaatkan oleh PKI
2. Merebut studio RRI dan kantor besar Telkom dipimpin Kolonel Sarwo Edhy Wibowo dari RPKAD
3. Gerakan pembersihan terhadap tokoh-tokoh yang terlibat langsung maupun yang mendalanginya.

Akhirnya PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan tidak boleh lagi tersebar di seluruh wilayah Indonesia berdasarkan SK Presiden yang ditanda tangani pengemban Supersemar Ltjen Soeharto yang menetapkan pembubaran PKI dan ormas-ormasnya tanggal 12 Maret 1966.

PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI SERTA PERUBAHAN MASYARAKAT DI INDONESIA DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN

A. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA DALAM UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN 
1. DEMOKRASI LIBERAL
Pada masa berlakunya Konstitusi RIS ( 1949 ) dan UUDS ( 1950 ) bangsa kita melaksanakan pesta Demokrasi Liberal dengan menggunakan sistem pemerintahan secara parlementer, di mana kepal negara adalah presiden sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan bertanggung jawab pada Parlemen ( DPR ). Pada masa itu situasi politik tidak stabil karena sering terjadi nya pergantian kabinet dan sering terjadi pertentangan politik di antara partai-partai yang ada. Adapun kabinet yang pernah memerintah antara lain


a. Kabinet Natsir ( 6 September 1950 – 20 Maret 1951 )
Kabinet ini jatuh karena ada mosi tidak percaya bahwa M. Natsir tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat dan sering terjadi pemberontakan sehingga muncul gerakan DI/TII, Andi Azis, APRA, RMS dsb.

b. Kabinet Sukiman ( 26 April 1951 – 3 April 1952 )
Masalah yang dihadapinya adanya pertukaran nota antara Menlu Ahmad Subarjo dengan Duber AS Merle Cochran tentang bantuan ekonomi dan militer berdasarkan Mutual Security Act ( MSA ) atau UU kerjasama keamanan.
c. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953 )
Masalah yang dihadapinya yaitu :
1. Gerakan separatis di Sumatera dan Sulawesi
2. Peristiwa 17 Oktober
3. Peristiwa Tanjung Morawa
d. Kabinet Ali I ( 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 )
Masalah yang dihadapinya yaitu pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi serta pergantian KSAD dari Bambang Sugeng pada Bambang Oetoyo
e. Kabinet Burhanudin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3 maret 1956 )
Pada masa ini berhasil melaksanakan Pemilu I dengan 2 periode , tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota Badan Konstituante. Pemilu I ini dimenangkan oleh 4 partai besar yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKI.
f. Kabinet Ali II ( 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957 )
Masalah yang dihadapinya yaitu timbulnya gerakan anti China dan pemberontakan PRRI/PERMESTA.


g. Kabinet Djuanda
Kabinet ini jatuh karena Badan Konstituante tidak bisa membuat UUD yang baru pengganti UUDS sehingga presiden mengeluarkan Dekritnya tanggal 5 Juli 1959 dan mengumumkan berlakunya Demokrasi Terpimpin.
2. DEMOKRASI TERPIMPIN
Karena Badan Konstituante tidak dapat membuat UUD baru pengganti UUDS maka pada tanggal 5 juli 1959 jam 17.00 hari jum’at Presiden Soekarno mengeluarkan Dekritnya yang berisi :
a. Pembubaran Badan Konstitiante
b. Berlaku kembalinya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS
c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
Sejak saat itu Presiden mengumumkan berlakunya sistem Demokrasi Terpimpin yang di dalamnya banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan terhadap UUD 1945 antara lain :
a. MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup
b. Presiden mengangkat MPRS
c. Pidato presiden yang berjdul ” Penemuan Kembali Revolusi kita ” dijadikan GBHN
d. Lembaga tinggi dan tertinggi negara dijadikan pembantu presiden
e. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan DPR-GR
Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden lebih anyak dipengaruhi oleh PKI dan PKI memainkan peranan pentingnya sehingga mendapatkan perlakuan istimewa dari presiden. Dalam rangka mewujudkan tujuannya maka PKI melakukan tindakan antara lain :
a. Dalam Negeri
1. Berusaha menyusup ke parpol dan ormas yang menjadi lawan
politiknya kemudian memecah belah
2. Dalam bidang pendidikan mengusahakan agar ajaran Marxis
Leninisme menjadi salah satu masta pelajaran wajib
3. Dalam bidang militer, mengindoktrinasi perwira ABRI dengan ajaran
komunis
b. Luar Negeri
Berusaha mengubah politik luar negeri yang bebas dan aktif menjurus ke
negara-negara yang komunis.


B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PENYUSUNAN UUD BARU
Badan Konstituante yang terbentuk hasil pemilu 1955 bertugas merumuskan konstitusi/UUD yang tetap sebagai pengganti UUD Asementara tahun 1950 bersidang pada tanggal 20 Nopember 1956. Ternyata dalam sidangt tersebut diwarnai dengan perdebatan sengit, para anggota Badan Konstituante lebih banyak mementingkan urusan partainya sendiri daripada kepentingan rakyat. Untuk itulah maka pada 21 Pebruari 1957 mengajukan gagasan yang disebut Konsepsi Presiden yang berisi :
a. Demokrasi terpimpin
b. Kabinet Gotong Royong yang beranggotakan semua wakil parpol
c. Pembentukan Dewan Nasional yang beranggotakan semua wakil partai politik
Konsepsi ini ditolak oleh beberapa partai seperti Masyumi, NU, PSII, Partai Katolik dan PRI karena lebih banyak didominasi oleh PKI. Pada tanggal 22 April 1959 dihadapan sidang Badan Konstitante presiden mengumumkan kembali ke UUD 1945 namun jumlah pendukung tidak mencapai KUORUM sehingga situasi tetap tidak menentu. Untuk itulah maka presiden mengeluarkan dekritnya pada tanggal 5 Juli 1959.


C. KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH DENGAN KONDISI EKONOMI NASIONAL DAN DAERAHSAMPAI TAHUN 1965
1. SISTEM EKONOMI LIBERAL
a. Nasionalisasi De Javasche Bank
Sejak tahun 1951 Bangsa Indonesia hanya mengandalkan hasil perkebunan tanpa ditunjang oleh barang ekspor lain sedangkan barang impor semakin bertambah. Untuk itu pemerintah pada masa kabinet Sukiman menasionalisasi Bank milik Belanda menjadi milik Indonesia dengan nama Bank Indonesia. Usaha ini bertujuan untuk mengatasi krisis keuangan saat itu dan untuk menata ekonomi9 ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.
b. Sistem ekonomi Gerakan Benteng
Sistem ini merupakan gagasan Dr. Soemitro Djoyohadikusumo yang intinya merupakan suatu kebijakan untuk melindungi pengusaha pribumi namun gagal karena para pegusaha Indonesia lamban dalam usahanya dan ada yang menyalahgunakan bantuan pemerintah.
Usaha ini dilanjutkan oleh Menteri Yusuf Wibisono, pengusaha Indonesia diberikan pinjaman modal dengan harapan akan menjadi produsen dan dapat menghemat devisa negara.
Usaha selanjutnya dilakukan oleh Menteri Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadiosuryo yang mengutamakan tumbuh dan berkembangnya pengusaha swasta nasional pribumi.
c. Sistem ekonomi Ali-Baba
Merupakan bentuk kerjasama antara pengusaha pribumi ( Ali ) dan non pribumi ( Baba). Ide inipun mengalami kegagalan karena pengusaha non pribumi lebih berpengalaman dan pengusaha pribumi hanya diperalat untuk mempermudah mendapatkan kredit.
2. SISTEM EKONOMI PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
a. Devaluasi mata uang
Tanggal 24 Agustus 1959 pemerintah mendevaluasi mata uang Rp. 100,00 menjadi Rp. 100,00 dan Rp. 500,00 menjadi Rp. 50,00, sementara yang di bawah Rp. 100,00 tidak didevaluasi. Tujuan devaluasi untuk meningkatkan nilai rupiah dan rakyat kecil tidak dirugikan.
b. Menekan laju inflasi
Dalam upaya membendung aju inflasi pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU no. 2 tahun 1959 dan mulai berlaku sejak tanggal 25 Agustus 1959 dengan maksud untuk mengurangi banyaknya uang yang beredar agar dapat memperbaiki kondisi keuangan dan pereknomian negara.
c. Melaksanakan pembangunan nasional
Pada tanggal 28 Maret 1963 Presiden Soekarno menyampaikan Deklarasi Ekonomi ( DEKON ) di Jakarta.Tujuannya adalah untuk menciptakan ekonomi nasional yang bersifat demokratis dan bebas dari imperialisme untuk mencapai kemajuan ekonomi yang berpegang pada sistem ekonomi berdikari.


PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

A.             PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT INTELEKTUAL PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU

1. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU


a. Adanya Gerakan 30 S/PKI

b. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat

c. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR-GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang )

d. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )

e. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim

Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.


2. PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARU


Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa lalu

Tritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut :

a. Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya ( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966

b. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP MPRS No. XXV / MPRS / 1966 )

c. Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP MPRS No. XX / MPRS / 1966 )

Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.

Tahap selanjutnya adalah :

a. Penyederhanaan Partai

b. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktif

c. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk

kerjasama ASEAN

d. Kembali menjadi anggota PBB



3. KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARU


Setelah berhasil memulihkan keamanan kemudian pemerintah melaksanakan pembangunan Nasional jangka pendek dan jangka panjang melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitu

a. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat

b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggi

c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis

Pelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni :

a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,
pangan dan perumahan.

b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan

c. Pemerataan pembagian pendapatan

d. Pemerataan kesempatan kerja

e. Pemerataan berusaha

f. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita

g. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air

h. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.


4. PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU


Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa Indonesia, langkah yang dilakukannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangannya adalah menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.

Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET AMPERA. Adapun programnya antara lain :
a.       Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan

b. Melaksanakan Pemilu

c. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktif

d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk.
Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.


5. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA ORDE BARU

a. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk

Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi

2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi

3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang

Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.

b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde Baru

Untuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu :

1. Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.

2. Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh Lerroux
Bahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

c. Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan
Suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Kondisi fisik wilayah
2. Kekayaan sumber daya alam
3. Sarana dan prasarana transportasi
4. Adanya industri

B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU

 
1. Revolusi Hijau
Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian.

Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui :
a. Pembukaan lahan pertanian baru
b. Mekanisasi pertanian
c. Penggunaan pupuk baru
d. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama

2. Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia
Masyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :

a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesat
b. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah
c. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat.

Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan :
a. Intensifikasi
b. Ekstensifikasi
c. Diversifikasi
d. Rehabilitasi

3. Perkembangan Industrialisasi

a. Industri Pertanian
• Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura
• Industri pengolahan hasil perkebunan
• Industri pengolahan hasil perikanan
• Industri pengolahan hasil hutan
• Industri pupuk
• Industri Pestisida
• Industri Mesin dan peralatan pertanian

b. Industri Non Pertanian
• Industri Semen
• Industri Besi baja
• Industri Perakitan kendaraan bermotor
• Industri elektronik
• Industri kapal laut
• Industri Kapal terbang   

PERKEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

A.    PERKEMBANGAN POLITIK SETELAH 21 MEI 1998


Munculnya Reformasi di Indonesia disebabkan oleh :
1. Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum
2. Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap tekad awal munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya ( status quo )
4. Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa.
5. Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.

Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan hukum.
Setelah BJ Habibie dilantik menjadi presiden RI pada tanggal 21 Mei 1998 maka tugasnya adalah memimpin bangsa Indonesia dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh aspirasi rakyat yang berkembang dalam pelaksanaan reformasi secara menyeluruh. Habibie bertekad untuk mewujudkan pemerintrahan yang bersih dan bebas dari KKN.

Pada tanggal 22 Mei 1998 Habibie membentuk kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri dari 16 orang menteri yang diambil dari unsur militer, Golkar, PPP dan PDI. Tanggal 25 Mei 1998 diselenggarakan pertemuan I dan berhasil membentuk komite untuk merancang Undang-undang politik yang lebih longgar dalam waktu 1 tahun dan menyetujui masa jabatan presiden maksimal 2 periode.
Usaha dalam bidang ekonomi adalah :
1. Merekapitulasi perbankan
2. Merekonstruksi perekonomian Indonesia
3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah
4. Menaikkan nilai tukar Rupiahterhadap Dollar AS hingga di bawah Rp. 1.000
5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF

Reformasi di bidang hukum disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang di kalangan masyarakat dan mendapat sambutan baik karena reformasi hukum yang dilakukan nya mengarah kepada tatanan hukum yang didambakan oleh masyarakat. Selama Orde baru karakter hukum bersifat konservatif, ortodoks yaitu produk hukum lebih mencerminkan keinginan pemerintah dan tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu dalam masyarakat.

4 komentar:

  1. pak guru tolong kirim kan materi atau perangkat pembelajaran sejarah lintas minat kelas 12 semester 2

    BalasHapus
  2. Pa tolong kirimkan RPP sejarah peminatan kelas XII semester 1 dan semester 2

    BalasHapus
  3. Karna dengan adany perangkat ini dapat menunjang kelancaran dalan proses pembelajaran

    BalasHapus
  4. Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapatkan pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.

    Saya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang saya hanya katakan kepada untuk mendapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com untuk pinjaman Anda.

    Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: (Indalhharum@gmail.com)

    BalasHapus